Pengabdian kepada Masyarakat “Program Pembinaan Kesehatan Remaja Sekolah di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”

Remaja merupakan kelompok umur yang berada pada masa peralihan antara fase pertumbuhan anak dan dewasa. Remaja sebagai “second window of opportunity” memberikan kesempatan kedua dan tantangan dalam mempertahankan dan mencapai status gizi dan status kesehatan remaja secara optimal. Remaja kerap mengalami anemia karena remaja putri karena remaja putri membutuhkan lebih banyak asupan zat besi dalam sehari dibandingkan remaja putra karena adanya kehilangan darah secara rutin akibat siklus menstruasi.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di Kabupaten Belitung Timur merupakan kabupaten yang terbentuk melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 2003 di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Kabupaten Belitung Timur beribukota Kota Manggar yang berjarak sekitar 70 km dari Kota Tanjungpandan. Luas wilayah Kabupaten Belitung Timur adalah 2.506,91 km2 dengan kondisi alam daratan rendah, letak geografis terletak antara 107°45’ BT – 108°18’ BT dan 02°30’ LS – 03°15’ LS. Kabupaten Belitung Timur berbatasan dengan wilayah perairan laut Natuna pada bagian Utara, Selatan dengan Laut Jawa, Barat dengan Kabupaten Belitung, dan Timur dengan Selat Karimata. Terdapat 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan Manggar, Kecamatan Simpang Renggiang, Kecamatan Kelapa Kampit, Kecamatan Damar, Kecamatan Gantung, Kecamatan Simpang Pesak, dan Kecamatan Dendang dan Kabupaten Belitung Timur memiliki 39 (tiga puluh sembilan) desa (Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur, 2022).

Kementerian Kesehatan R.I pada tahun 2014 telah mencanangkan sebuah pedoman yang dijadikan acuan dalam memilih makanan, yakni Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Pada PGS, status gizi optimal tidak hanya ditentukan dari makanan tetapi juga aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, serta pemantauan berat badan secara rutin. Program penyuluhan/konseling/edukasi pencegahan anemia terhadap remaja putri telah dilakukan oleh pemeritah melalui Kementerian Kesehatan dan merupakan satu dari Intervensi Gizi Spesifik: Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) (Kemenkes RI, 2014).
Adapun berkaitan dengan permasalahan bullying pada remaja, melalui pelaksanaan pengabdian kepada masayarakat dalam bentuk edukasi pengenalan Bullying pada usia remaja, tim berharap dapat menekan kejadian bullying pada remaja sekolah secara massal sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan derajat kesehatan mental. Pada akhirnya, besar harapan kami agar bullying dilingkungan sekolah dapat ditangani sedini mungkin sebagai jawaban tantangan Sustainable Development Goals 2045 pada generasi milenial.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 21-23 Februari 2024 yang berlangsung di 6 (enam) Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di Kabupaten Belitung Timur meliputi SMAN 1 Manggar, SMK Muhammadiyah Beltim, SMA N 1 Gantung, SMA N 1 Damar, SMA N 1 Kelapa Kampit, SMA N 1 Simpang Pesak. Sasaran pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kelompok sekunder yaitu anak sekolah SMA/SMK, dimana kelompok sekunder ini adalah kelompok yang berpotensi untuk menjadi generasi emas di masa mendatang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang yang memadai dalam pencegahan anemia pada remaja. Remaja merupakan masa puncak pertumbuhan dan perkembangan sekunder yang membutuhkan asupan gizi yang adekuat dalam mendukung pencapaian status gizi dan pencegahan dari berbagai jenis penyakit infeksi dan defisiensi, salah satunya adalah anemia defisiensi besi.

Referensi :

    1. Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur. (2022). Profil Kesehatan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022. https://dinkes.beltim.go.id/
    2. Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 88 Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

Scroll to Top