Efektivitas Cookies Antidiabetes Menggunakan Formula Tepung Mocaf, Sekam Psyllium (Psyllium husk) dan Jewawut (Setaria italica) Pada Model Mencit Yang Diinduksi Aloksan

STIKes Mitra Keluarga dengan bangga mengumumkan bahwa Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medis telah berhasil menerima Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) dari Direktorat Jenderal  Vokasi melalui Surat Keputusan Nomor 0520/D4/AL.04/2024. Prestasi ini merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus menjadi motivasi bagi pengembangan penelitian di bidang kesehatan. Judul penelitian ini adalah Efektivitas Cookies Antidiabetes Menggunakan Formula Tepung Mocaf, Sekam Psyllium (Psyllium husk) dan Jewawut (Setaria italica) Pada Model Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

Di Indonesia, penyakit tidak menular masih menjadi penyebab masalah. Penyakit ini termasuk penyakit kronis karena dapat mengganggu sistem organ termasuk pankreas yang memproduksi hormon insulin. Ciri– ciri adanya diabetes mellitus (DM) ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Prevalensi DM diIndonesia menduduki peringkat ke 3 di wilayah Asia Tenggara, dimana prediksi pemerintah penderita DM bisa meningkat hingga tahun 2030. Untuk menanggulangi hal tersebut maka diperlukan asupan makanan yang mudah dicerna dan dapat digunakan sebagai antidiabetes. Saat ini, banyak penelitian yang menggunakan millet (Jewawut) sebagai sumber bahan makanan, tepung mocaf yang merupakan hasil fermentasi dan tepung sekam pyllium yang memiliki serat tinggi dan rendah gluten. Tepung ini diolah dan dimodifikasi dengan formula khusus sebagai pengganti bahan dasar tepung terigu yang tinggi gluten. Produk yang diolah berupa “Cookies antidiabetes”.

Berdasarkan tingginya serat dan rendahnya gula total yang telah diuji, maka cookies antidiabetes dengan kode C3, F1, F2 dan F3 telah dilakukan uji pada mencit yang diinduksi aloksan.

Dari hasil analisa statistika terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) penurunan kadar glukosa darah mencit antara kelompok uji cookies F1, F2, F3, dan C3, kontrol positif, serta kontrol negatif diperoleh nilai signifikansi yaitu p= 0,029

Perbedaan rata-rata penurunan KGD mencit secara bermakna ditunjukkan oleh kelompok F3 (Tepung mocaf 9%: Tepung jewawut 29%: Sekam Psyllium husk 63%) dengan kontrol negatif (nilai p= 0,030). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cookies antidiabetes dengan Formula F3 (kombinasi tepung mocaf, psyllium husk dan jewawut) memiliki potensi untuk digunakan dalam manajemen penyakit diabetes.

Scroll to Top